Panen Raya di Pati Harga Jatuh 30%, Tim Sergab Langsung Turun Beli

By Admin

nusakini.com - Pati - Masa panen raya padi di sebagian besar daerah harusnya dinikmati petani. Namun yang terjadi di Kabupaten Pati, desa Wotan ini sama nasibnya seperti Sukabumi harga gabah jatuh Rp 3800-4200. Atasi permasalahan ini Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Tim dari Kodim dan BRI langsung serap gabah petani (Sergap).

Anjloknya harga gabah ini disampaikan Bupati mewakili suara petani kepada Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pada acara panen raya padi di Desa Wotan, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Rabu (7/2/2018)

Hadir pada acara ini Ketua KPPU Syarkawi Rauf, Komite-II DPD-RI Denty Widi Eka Pratiwi, Aster Kasad Mayjen TNI Supartodi, Bupati Pati, wakil Bulog, BRI, HKTI, KTNA dan para petani.

Luas panen pada musim raya ini di Pati seluas 58 ribu hektar, diantaranya 1700 hektar di Desa Wotan. Produktivitas padi jenis Impari ini 9.2 ton perhektar.

Bupati Pati Haryanto mengatakan "Pati dengan penduduk 1.2 juta jiwa, surplus beras 285 ribu ton pada 2017 dan diperkirakan surplus 350 ribu ton pada 2018, sehingga bisa memasok daerah lain".

"Untuk mengisi stock Bulog lebih baik ambil dari Pati saja" katanya serius

"Kami sampaikan terima kasih kepada Pak Mentan yang telah membantu alat mesin 515 unit, rehabilitasi irigasi, asuransi ushatani dan banyak bantuan lainnya". Pak Mentan ini setahu saya sudah 3 kali ke Pati". Tahun 2017 Pati memperoleh penghargaan Ketahanan Pangan Peringkat III Nasional" jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama Aster Kasad Mayjen TNI Supartodi mengatakan "petani jangan takut, hasil panen gabah langsung dibeli Pak Dandim dan Pak Babinsa bekerjasama dengan Bulog. TNI mendukung penuh program Upsus dan kami tidak mau petani rugi" tegasnya

"Ini buktinya Kementan bersama BRI, TNI dan Bulog langsung serap gabah di sawah ini sudah bawa uang, dibayar tunai Rp 22 juta" terangnya

Selanjutnya Komite II DPD-RI Denty Widi Eka Pratiwi mengatakan "Pati surplus justru Pati siap ekspor, tidak usah bicara impor. DPD-RI tidak setuju impor" jelasnya.

Sebelumnya Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah Ir. Yuni Astuti, MA, mengatakan Jawa Tengah memasuki panen raya padi Februari 2018 seluas 328 ribu hektar dan Maret seluas 293 ribu hektar. Harga Gabah di Jawa Tengah semula pernah Rp 5500 hingga 6000, kini turun menjadi Rp 4000-4500 perkg. 

Pada sisi hilirnya, musim panen raya ini, beras sudah masuk ke pasar dan berdampak turunnya harga di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), hal ini disampaikan Arief Prasetyo Adi Dirut Food Station Tjipinang Jaya bahwa sejak 26 Januari hingga sekarang beras sudah turun sekitar Rp 400-625 perkg.(p/eg)